Senin, 01 Mei 2017

Tugas Belajar: Makalah Tentang Makna dan Hakikat Shalat

Tags

Tugas Belajar: Makalah Tentang Makna dan Hakikat Shalat adalah salah satu Tugas Belajar bagi Siswa/i SMP



Tugas Belajar: Makalah Tentang Makna dan Hakikat Shalat

 
MAKALAH TENTANG MAKNA DAN HAKIKAT SHALAT

BAB I 
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai umat Islam terkadang kita tidak mengetahui kewajiban kita sebagai mahkluk ciptaan Allah SWT yang sangat sempurna yaitu shalat, bahkan terkadang kita mengetahui tentang kewajiban itu tapi tidak mengerti terhadap apa sebenarnya makna dan hakikat Shalat tersebut.

Dalam istilah lain, shalat adalah bentuk ibadah yang di wujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu di sertai ucapan-ucapan tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu pula. Istilah shalat ini tidak jauh berbeda dari arti yang digunakan oleh bahasa di atas, karena di dalamnya mengandung do’a-do’a, baik yang berupa permohonan, rahmat, ampunan dan lain sebagainya.


Sebab itulah belajar dan terus belajar adalah sangat penting guna memahami apa sebenarnya makna Shalat tersebut dan apa itu shalat serta syarat rukunya. Shalat wajib didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali (waktu), yang berjumlah 17 rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat-shalat sunah.

 

BAB II
PEMBAHASAN
 
A. Makna/Pengertian Shalat
 

Pengertian menurut bahasa Shalat itu adalah berdoa, sedangkan menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratkan yang ada.
 

Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. Adapun secara hakikinya ialah” berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan didalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya”atau” mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua-duanya.

Baca: Syarat Sah Membaca Al-Fatihah


Kata Shalat berasal dari bahasa arab, secara bahasa dapat diartikan sebagai “doa”. Sedangkan pengertian  shalat dari segi bahasa, kita lihat dulu pengertian yang telah diberikan oleh para ulama.

Dalam kitab fathul Muin, shalat diartikan sebagai beberapa ucapan dan perbuatan tertentu, yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Pengertian seperti ini banyak diberikan oleh ulama-ulama ahli fikih. Ibrahim al-bajuri, pengarang kitab Al-bajuri, juga pengarang kitab matan dalm kitab al bajuri mendefinisikan shalat seperti itu.


Hampir semua ulama memberikan definisi yang sama tentang pengertian shalat. Inti pokok dari shalat kalau kita lihat dari pengertian-pengertian itu adalah
1. Perbuatan tertentu
2. Perkataan tertentu
3. Yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Perbuatan dan perkataan tertentu yang dimaksud dalam pengertian itu tidak lain adalah ketentuan yang harus dilakukan ketika shalat, seperti rukun-rukun dalam shalat dan sunah-sunahnya.

Bacaan yang benar sesuai mahkraj (tatwid) adalah salah satu syarat sah membaca Surat Al-fatihah. Memperhatikan makhraj huruf (tempat keluar huruf) serta tempat-tempat tasydid. Sebaiknya pada setiap ayat itu tidak dibaca dengan sambung tetapi diwaqafkan dengan diam seketika. Hanya diam yang dibenarkan antara ayat-ayat tersebut ialah sekadar diam untuk mengambil nafas. Atau diam kerana terlupa, atau untuk mengingatkan ayat yang seterusnya. Bukan diam yang lama dengan disengajakan. Juga bukan diam yang sebentar, tetapi diniatkan untuk memutuskan bacaan.
Mengenai syarat sah dalam bacaan Al-Fatihah ini, antaranya ialah sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Minhaj At-Thalibin, oleh Imam Nawawi, yaitu:

"Wajib susunannya dan muawalatnya. Maka jika diselangi dengan zikir, ia memutuskan. Maka jika zikir itu berkaitan dengan sembahyang seperti ucapan aminnya akan bacaan Imamnya dan mengingatkan bacaan Imam, maka tidak memutuskan, pada yang paling sahih. Memutus oleh diam yang lama. Seperti ini yang sedikit, jika diqasadkan dengan memutuskan bacaan, pada yang paling sahih."

 

B. Syarat-Syarat Shalat

Pelaksanaan shalat di nilai sah dan sempurna apabila shalat tersebut di laksanakan dengan memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukun dan hal-hal yang disunnahkan serta terlepas dari hal-hal yang membatalkanya.

Baca: Pembahagian Rukum Shalat

C. Definisi Shalat Sesungguhnya


Firman Allah QS. Al-Ankabut:45

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ


"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ankabut:45)



D. Hakikat Shalat
 
Ibnul Qoyyim rahimahullah menguraikan hakikat shalat, “Tidak dapat diragukan bahwa shalat merupakan perkara yang sangat menggembirakan hati bagi orang-orang yang mencintainya dan merupakan kenikmatan ruh bagi orang-orang yang mengesakan Allah, puncak keadaaan orang-orang yang jujur dan parameter keadaan orang-orang yang meniti jalan menuju kepada Allah. Shalat merupakan rahmat Allah yang dianugerahkan kepada hamba-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka untuk bisa melaksanakannya dan memperkenalkannya sebagai rahmat bagi mereka dan kehormatan bagi mereka, supaya dengan shalat tersebut mereka memperoleh kemulian dari-Nya dan keberuntungan karena dekat dengan-Nya. Allah tidak membutuhkan mereka (dalam pelaksanaan shalat), namun justru (hakikatnya shalat tersebut) merupakan anugerah dan karunia Allah untuk mereka.

Dengan shalat, hati seorang hamba dan seluruh anggota tubuh beribadah.  (Dalam shalat),Allah menjadikan bagian (anugerah) untuk hati lebih sempurna dan lebih besar, yaitu berupa (hati bisa) menghadap kepada Rabb nya Subhanahu, bergembira dan merasakan kelezatan berdekatan dengan-Nya, merasakan nikmat dengan mencintai-Nya, riang gembira menghadap kepada-Nya, tidak berpaling kepada selain-Nya saat beribadah (shalat) serta menyempurnakan hak-hak peribadatan kepada-Nya, sehingga ibadahnya sesuai dengan apa yang Dia ridhoi” (Dzauqush Shalah, Ibnul Qoyyim. Hal. 8).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperumpamakan shalat dengan perumpamaan yang sangat indah danmanrik, yang menunjukkan bahwa Shalat itu adalah sebuah kebutuhan dan kegembiraan hati orang-orang yang beriman, karena dengannya Allah menghapuskan dosa hamba-Nya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

«أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ ؟ ». قَالُوا :لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ: « فَذَلِكَ مثل الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا »

“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, menurut Anda, apakah itu akan menyisakan kotorannya ? Para sahabat menjawab, ‘Tidak menyisakan sedikit pun kotorannya.’ Beliau bersabda, ‘Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa (hamba-Nya)’” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667).

 

 BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
 

Shalat adalah kewajiban bagi setiap muslim, karena hal ini di syariatkan oleh Allah SWT. Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai prakteknya, hal ini tidak menjadi masalah karena di dalam al-qur'an sendiri tidak ada ayat yang menjelaskan secara terperinci mengenai praktek shalat. Tugas dari seorang muslim hanyalah melaksnakan shalat dari mulai baligh sampai napas terakhir, semua perbedaan mengenai praktek shalat semua pendapat bisa dikatan benar karena masing-masing memilki dasar dan pendafaatnya masing-masing dan tentunnya berdasarkan ijtihad yang panjang.
 

Setiap perintah Allah yang di berikan kepada kaum muslimin tentunya memiliki paidah untuk kaum muslimin sendiri, seperti halnya umat islam di perintahkan untuk melaksanakan shalat, salah satu paidahnya yakni supaya umat islam selalu mengingat tuhannya dan bisa meminta karunianya dan manfaat yang lainnya yakni bisa mendapkan ampunan dari Allah SWT.

Demikian kiranya yang dapat kami persembahkan menganai 'Makna dan Hakikat Shalat' semoga isi tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat. Dalam kesempatan ini pula kami mohon maaf apabila dalam tulisan kami ini terdapat banyak kesalahan dan kesilapan. 


B.  Saran
 

Penulis menyadari telah semaksimal mungkin dalam penyiapan tulisan ini, namun masih banyak pula terdapat kekurangan. Dengan demikian, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca terutama pada dosen mata kuiah ini, agar dapat pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan saranya, penulis ucapkan terima kasih.


DAFTAR PUSTAKA

- Hamid ,Abdul. Beni HMd Saebani, Fiqh Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia, 2009)
- Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Penerjemah: Nor Hasanuddin, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006)


Sumber ref:
- farahberbagi.blogspot.co.id
- muslim.or.id
- fekah.blogspot.co.id
- suduthukum.com


=========
Demikian kiranya bahan atau Makalah tentang Makna dan Hakikat Shalat, mudahan kiranya dapat bermanfaat bagi siswa/siswi SMP sebagai salah satu tugas belajar pendidikan Agama Islam.





EmoticonEmoticon

Artikel Pilihan